Memahami Gaya Belajar

Setiap anak Gen Z memiliki gaya belajar masing-masing yang memengaruhinya menyerap materi yang diajarkan. Ada yang senang mendengarkan penjelasan, ada pula yang perlu mempratikkan, baru bisa paham.

Ada tiga gaya belajar pada anak Gen Z yaitu kinestetik (gerak), visual (penglihatan), dan auditori (pendengaran).

Teori tersebut pun didukung oleh para peniliti di Vanderbilt University. Seperti kebanyakan teori pada umumnya, ada saja yang tidak mempercayai teori tersebut. Yang menolak, berpendapat bahwa teori itu tidak membantu karena guru dapat membuat asumsi tentang apa yang mungkin atau tidak mungkin dipelajari oleh sang anak.

Namun, ahli lain mengatakan memahami perbedaan -perbedaan ini dapat membantu pendidik dan guru untuk mengetahui pada bidang apa anak Gen Z perlu dibantu.

Memahami bagaimana Gen Z belajar akan membantu kita mengadvokasi, mendukung mereka, dan juga mempersiapkan menghadapi setiap tantangan yang akan dihadapi kelak. Sulit atau mudahnya mengetahui gaya belajar pada anak Gen Z tergantung kepribadian si anak itu sendiri.

Berikut tiga gaya belajar seperti dikutip dari Center for Parenting Education.

Gaya belajar Kinestetik

3. Gaya belajar kinestetik membantu anak memiliki perkembangan otak optimal

Anak-anak ini adalah tipe yang sangat menggunakan fisiknya, hampir tidak pernah berdiam diri. Gaya belajar ini yang paling mudah diidentifikasi dari yang lainnya. Anak pembelajar kinestetik akan belajar paling baik menggunakan tubuh mereka. Ciri-ciri awal dari pembelajar kinestetik yaitu anak dapat berjalan dan berbicara lebih awal atau bayi yang suka bertepuk tangan dan menggunakan tangannya untuk memberi isyarat.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik:

  • Koordinasi tangan-mata yang sangat baik
  • Menikmati aktivitas menulis dan menggambar
  • Memiliki kecenderungan untuk gelisah
  • Menyukai olahraga dan aktivitas fisik
  • Lebih banyak menggunakan bahasa tubuh.
  • Lebih menyukai kegiatan atau permainan yang menyibukkan secara fisik.
  • Ketika membaca, menunjuk kata-katanya dengan jari tangan.
  • Kalau menghafal sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung.
  • Belajar melalui praktek langsung atau dengan manipulasi (trik peraga).
  • Banyak gerak fisik dan punya perkembangan otot yang baik.
  • Menanggapi perhatian fisik.
  • Lebih sulit duduk diam dan menatap saat proses mengajar.
  • Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu. 
  • Menyukai aktivitas pembelajaran yang aktif atau permainan.

Cara terbaik untuk mendukung anak:

Orang atau anak dengan gaya belajar kinestetik ini cenderung tidak bisa diam. Cenderung bosan dengan gaya pembelajaran konvensional yang hanya duduk diam mendengar. Lebih cocok dengan pembelajaran yang melibatkan kerjasama tim, partisipasi aktif siswa, dan kegiatan aktif lainnya. Metode belajar yang bisa diterapkan yaitu dengan menggerakkan jari, mengunyah permen karet, mengeksplorasi lingkungan dengan berjalan jalan, dan lainnya. Pada anak, metode pembelajaran untuk anak dengan gaya belajar kinestetik ini bisa dengan membuat permainan peran, drama, praktik skill, menari, memainkan alat musik, dan lainnya. Fasilitasi anak dengan mainan lego atau mainan model untuk membuat tangan dan otak mereka sibuk, sediakan papan tulis sehingga anak dapat mencurahkan ‘isi kepala’ mereka, dan belajarlah untuk menerima kegelisah anak. Pada anak usia sekolah, sediakanlah alat peraga untuk mereka.

Gaya belajar Visual

1. Gaya belajar visual membantu anak lebih teratur

Gaya belajar secara visual yaitu kemampuan belajar dengan melihat. Gaya belajar ini digunakan pada orang dengan indera pengelihatan yang tajam dan teliti. Kemampuan belajar yang berhubungan dengan ini yaitu seperti matematika, bahasa arab, bahasa jepang, simbol- simbol, dan lainnya yang berkaitan dengan bentuk.

Ciri-ciri gaya belajar visual:

  • Biasanya memiliki imajinasi yang hebat.
  • Mereka suka membaca buku
  • Mereka memahami peta dan memiliki arah umum yang baik
  • Memiliki ingatan yang baik terhadap orang, tempat, dan wajah
  • Jika berbicara terkadang cepat.
  • Lebih mudah ingat dengan melihat.
  • Tidak terganggu oleh suara ribut saat belajar.
  • Lebih suka membaca.
  • Lebih suka mendemonstrasikan daripada menjelaskan.
  • Tahu apa yang harus dikatakan, tapi tak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.
  • Tertarik seni, seperti lukis pahat, gambar daripada seni musik.
  • Sering lupa jika harus menyampaikan pesan secara verbal.
  • Memiliki kemampuan menggambar dan mencatat sesuatu dengan detail.

Ciri lain secara penampilan pada orang dengan gaya belajar visual pada umumnya orangnya cenderung rapi, tidak suka mendengarkan namun lebih suka melihat, orangnya teratur, berpakaian indah. Orang dengan gaya belajar visual memiliki kesulitan dalam menyalin tulisan dari papan tulis, tulisannya tampak berantakan dan tidak mudah dibaca. Anak dengan gaya belajar visual menyukai percobaan atau peragaan. 

Cara terbaik untuk mendukung mereka:

Anak-anak dengan gaya belajar ini akan berpikir dengan baik di dalam ruangan yang secara visual menarik. Jadi, ciptakan lingkungan yang menyenangkan dengan menata meja, buku, dan mainan serta gunakan  metode mindmap, video ilustrasi, alat tulis berwarna, pembelajaran menggunakan bentuk.

Selain media film, kita juga bisa membantu anak memahami pelajaran dengan memberikan contoh-contoh nyata. Misalnya mengajak anak praktik tentang gaya gravitasi dengan memakai pasir besi dan magnet.

Gaya belajar Auditori

2. Gaya belajar auditori membantu anak memiliki fokus baik

Orang dengan gaya belajar auditori memiliki indera pendengaran yang lebih baik dan lebih terfokus. Orang dengan gaya belajar ini mampu memahami sesuatu lebih baik dengan cara mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses menghafal, membaca, atau soal cerita.

Ciri-ciri gaya belajar auditori:

  • Menyukai musik dan akan langsung bernyanyi jika mendengar lagu yang mereka tahu.
  • Suka mengobrol
  • Cepat menangkap suara baru di lingku.ngan.
  • Sangat tertarik dengan alat musik.
  • Mudah ingat dari pada yang didengar dan didiskusikan.
  • Tak bisa belajar dalam suasana berisik atau ribut.
  • Senang dibacakan atau mendengarkan.
  • Lebih suka menulis kembali sesuatu.
  • Senang membaca dengan suara keras.
  • Pandai bercerita.
  • Lebih suka humor lisan dibanding baca buku.
  • Senang diskusi dan bicara panjang lebar.
  • Menyenangi seni musik.

Gaya belajar auditori ini memiliki kendala yaitu anak sering lupa apa yang dijelaskan guru. Orang dengan gaya belajar ini cenderung tidak suka membaca petunjuk dan lebih suka langsung bertanya untuk mendapatkan informasi. Kendala gaya belajar ini adalah anak tidak tertarik untuk memperhatikan sekitarnya. Kurang cakap dalam mengarang atau menulis. Cenderung suka berbicara.

Cara terbaik untuk mendukung anak:

Metode belajar gaya belajar auditori yang tepat yaitu dengan musik, menggunakan media auditori, berdiskusi, bercerita di depan kelas, dan lainnya. Anak dengan gaya belajar ini biasanya saat menghafal akan membaca keras keras kata- kata yang dihafalnya dan menjadi lebih efektif baginya ketika diucapkan dan dia dengar kembali.

Terkadang, mereka akan lebih mudah mengingat jika orangtua membantu membacakan materinya. Kita bisa melakukannya tak harus dalam waktu khusus, misalnya saat sedang melihat pelangi sehabis hujan, kita bisa menerangkan terjadinya pelangi dan dorong mereka untuk bertanya.

Gaya Belajar Global

Kenali 5 Macam Gaya Belajar Anak Demi Membantu Kecerdasannya

 Anak dengan gaya belajar global memiliki kemampuan memahami sesuatu secara menyeluruh. Pemahaman yang dimiliki berisi gambaran yang besar dan juga hubungan antara satu objek dengan yang lainnya. Anak dengan gaya belajar global juga mampu mengartikan hal hal yang tersirat dengan bahasanya sendiri secara jelas.

Ciri-ciri gaya belajar global:

  • Bisa melakukan banyak tugas sekaligus. 
  • Mampu bekerjasama dengan orang lain dengan baik. 
  • Sensitif dan mampu melihat permasalahan dengan baik.
  • Mampu mengutarakan dengan kata- kata tentang apa yang dilihatnya.

Cara terbaik untuk mendukung anak:

Anak dengan gaya belajar global biasanya kurang rapi, meskipun sebenarnya menyukai kerapian. Dalam melakukan suatu hal, seringkali berserakan dan barang- barangnya tidak rapi. Untung mengatasi hal ini maka akan membuat suatu sistem penataan dengan mengkategorikan barang- barang sesuai tipenya. Anak dengan tipe global ini tidak bisa hanya memikirkan satu hal namun memikirkan bnayak hal sekaligus. Meskipun satu tugas belum selesai, dia juga akan mengerjakan tugas berikutnya. Anak dengan gaya belajar global peka terhadap sekitarnya termasuk perasaan orang lain dan merasa senang untuk bekerja keras membuat orang lain senang. Cenderung memerlukan banyak dorongan semangat pada saat akan memulai melakukan sesuatu.

Gaya Belajar Analitik

5. Gaya belajar analitik membantu anak teliti

Orang dengan gaya belajar analitik memikili kemampuan dalam memandang sesuatu cenderung ditelaah terlebih dahulu secara terperinci, spesifik, dan teratur. Mengerjakan suatu hal secara bertahap dan urut.

Ciri-ciri gaya belajar analitik:

  • Berfokus mengerjakan satu tugas, tidak akan ke tugas berikutnya jika tugasnya belum selesai.
  • Berfikir secara logika. 
  • Tidak menyukai jika ada bagian yang terlewatkan dalam suatu tugas.
  • Cara belajar konsisten dan menetap. 

Cara terbaik untuk mendukung anak:

Anak dengan gaya belajar analitik menilai sesuatu berdasarkan fakta- fakta. Namun seringkali mereka tidak mampu menemukan titik gagasan utamanya tentang tujuan tugas yang sedang dia lakukan. Berfokus pada satu masalah atau tugas sampai selesai.

Anak dengan gaya belajar analitik lebih cocok belajar sendiri baru kemudian bergabung dengan kelompok belajar. Mereka juga mengalami kesulitan dalam belajar dikarenakan hanya berfokus pada satu hal. Cara terbaik untuk mengatasinya yaitu membuat jadwal belajar yang terstruktur sehingga sasaran belajar yang ingin dicapai jelas. Metode belajar yang tepat yaitu dengan konsisten melakukan atau mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal harian yang dibuatnya.

Macam macam gaya belajar berbeda setiap orang. Gaya belajar tertentu dinilai lebih dominan dan efektif dalam memahami materi atau pengetahuan. Hampir tidak ada orang yang hanya memiliki satu gaya belajar saja, melainkan berupa kombinasi dari dua gaya tersebut. Dengan mengamatinya, kita bisa memahami apa gaya belajarnya dan cara yang tepat untuk membantu proses belajarnya.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Memahami 3 Gaya Belajar Anak“ dan di zedemy.com dengan judul “Memahami 5 gaya Belajar Anak”