Kesehatan mental remaja saat ini menjadi isu yang semakin mendesak untuk dibahas. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi gangguan mental pada remaja di Indonesia mencapai 13,6% atau sekitar 7,7 juta jiwa pada tahun 2020. Masalah kesehatan mental remaja dapat berdampak pada kualitas hidup mereka, termasuk di dalamnya adalah kesulitan dalam menjalin hubungan sosial, kinerja akademis yang buruk, hingga terjadinya tindakan bunuh diri.
Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja antara lain faktor biologis, lingkungan, dan sosial. Faktor biologis seperti keturunan, faktor hormonal, dan faktor genetik dapat memengaruhi kondisi kesehatan mental remaja. Sedangkan faktor lingkungan seperti pengaruh dari teman sebaya dan lingkungan sekolah, serta faktor sosial seperti tekanan dari keluarga dan masalah ekonomi juga turut memengaruhi kondisi kesehatan mental remaja.
Tidak adanya perhatian yang cukup terhadap kesehatan mental remaja dapat berdampak negatif pada kualitas hidup mereka di masa depan. Pada kasus yang lebih ekstrem, masalah kesehatan mental remaja dapat berujung pada tindakan bunuh diri. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, angka bunuh diri di Indonesia mencapai 6,7 per 100.000 jiwa dan sebanyak 40% dari kasus tersebut dilakukan oleh remaja.
Oleh karena itu, perlu adanya tindakan yang konkret dari berbagai pihak untuk meningkatkan perhatian terhadap kesehatan mental remaja. Pendidikan tentang kesehatan mental di sekolah dapat menjadi langkah awal yang efektif untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Selain itu, dukungan dari keluarga dan teman sebaya juga dapat membantu remaja mengatasi masalah kesehatan mental yang dialami.
Dalam rangka mengatasi masalah kesehatan mental remaja, pemerintah juga perlu melakukan tindakan konkret, seperti menyediakan layanan kesehatan mental yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat, terutama remaja. Pemerintah juga dapat memperkuat kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan mental remaja.
Dalam kesimpulan, kesehatan mental remaja harus menjadi prioritas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan mental, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat, perlu terus ditingkatkan. Langkah konkret dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan keluarga, juga diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan mental remaja yang semakin meningkat.
Upaya tersebut dapat dilakukan dengan: (1) Menyediakan informasi yang akurat dan mudah dipahami mengenai kesehatan mental, baik melalui brosur, poster, atau bahan-bahan visual lainnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan mental. (2) Melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental secara rutin, termasuk memberikan informasi tentang gejala-gejala gangguan mental yang perlu diwaspadai dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya. (3) Mendorong pihak sekolah dan lembaga pendidikan untuk menyediakan layanan konseling bagi siswa yang memerlukan bantuan dalam mengatasi masalah kesehatan mental. (4) Mendorong keluarga untuk lebih terbuka dalam berbicara mengenai masalah kesehatan mental, serta memberikan dukungan emosional dan praktis bagi anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan mental. (5) Membangun kerjasama dengan berbagai pihak terkait, seperti pihak kesehatan, organisasi masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat, untuk mengembangkan program-program yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan mental di lingkungan masyarakat.
Upaya-upaya tersebut perlu dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan untuk dapat mengatasi masalah kesehatan mental remaja yang semakin meningkat. Selain itu, penting juga untuk melakukan evaluasi terhadap program-program yang telah dilakukan, guna memastikan bahwa program tersebut efektif dan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat. Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kesehatan mental, serta melakukan langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah kesehatan mental, kita dapat membantu remaja untuk meraih potensi maksimal dalam hidup mereka. Sebagai masyarakat yang peduli dengan kesejahteraan remaja, marilah kita berkomitmen untuk terus memperjuangkan kesehatan mental remaja sebagai prioritas yang tidak boleh diabaikan, karena dalam menghadapi tantangan hidup yang semakin kompleks, kesehatan mental remaja menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang perlu diakui dan dilindungi, sehingga setiap orang dapat merasa aman dan nyaman dalam menjalani hidupnya. Dengan begitu, kita dapat membangun masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera untuk masa depan yang lebih baik.
Sumber:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
World Health Organization. (2020). Adolescent mental health. Geneva: World Health Organization.
Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Kesejahteraan Rakyat 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Tjhin, W.T., Irawan, D., & Nurhayati, E.P. (2020). Hubungan antara Faktor Keluarga dan Kenakalan Remaja di Jakarta Barat. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 14(3), 120-125.
Sari, A.D., & Lestari, A. (2021). Hubungan antara Stres Akademik dengan Kesehatan Mental pada Mahasiswa Kedokteran. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 15(1), 18-26.